Kamis, 12 Februari 2015

Akik darah alias Nagasui Lavender Aceh Jaya Jadi Incaran



Akik darah alias Nagasui mulia jenis cempaka madu dan lavender asal Aceh Jaya, jadi incaran para pencinta cincin giok di Kota Banda Aceh. Seperti dikatakan Julianto yang ditemui komplek Mesjid Raya Baiturahman kota setempat.

“kebanyakan dari pembeli, dijadikan sebagai oleh-oleh untuk para kerabat, atau keluarga sebagai kenang-kenangan dari Aceh,” kata Julianto, pedagang Akik darah alias Nagasui Akik darah alias Nagasui asal Kedah Banda Aceh, Kamis (4/12/2014).

Jenis cempaka madu satu cincin dihargai Rp300 Ribu, sementara Lavender dijual dengan harga paling rendah Rp 350 ribu sudah siap pakai.

Sementara itu, salah seorang pembeli Naria Ison, mengatakan Akik darah alias Nagasui cincin asalah Aceh mempunyai daya tarik tersendiri bagi warga yang berdomilisi diluar aceh.

“saya tertarik dengan bantu cincin Aceh dan banyak orang kampung pesan,” jelas warga asal lampung ini.

Sementara itu salah seorang warga Asing asal Australia juga mengaku sangat tertarik dengan Akik darah alias Nagasui cincin asal Aceh Jaya ini. “Lavender banyak disukai oleh wanita karena warnanya bagus,” kata Greg Roberts saat berkunjung ke Aceh Jaya kemarin.

Sebelumnya Wakil Bupati Aceh Jaya, Tgk. Maulidi memberikan hadiah kepada Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Agus Kriswanto berupa Akik darah alias Nagasui Lavender kualitas terbaik Aceh Jaya.

Mengutip beberapa sumber, Akik darah alias Nagasui lavender banyak ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia dan masuk dalam jenis Akik darah alias Nagasui Chalcedony dengan banyak macam warna. sedangkan untuk jenis lavender ciri khas ungu, namun masing-masing daerah punya ciri khas tersendiri baik pada kristal Akik darah alias Nagasui atau warnanya, misalnya warna lebih tua atau lebih muda.

Namun secara umum ciri Akik darah alias Nagasui lavender berwarna ungu dan masuk dalam kelompok Akik darah alias Nagasuian Chalcedony atau jenis Akik darah alias Nagasui Akik darah alias Nagasui dengan kristal yang tidak bening.

Jenis Akik darah alias Nagasui chalcedony banyak disukai penghobi karena memiliki beragam waarna mulai dari warna lavender, merah, cempaka madu (kuning kemerahan) hijau atau warna lain yang lebih menarik.

Khasiat Akik darah alias Nagasui Lavender

Akik darah alias Nagasui akaik termasuk jenis Akik darah alias Nagasui ini diyakini sebagian orang memiliki energi alam yang bermanfaat untuk penyembuhan terutama yang berhubungan dengan sirkulasi darah. Sehingga banyak pengobatan alternatif memanfaat kan jenis Akik darah alias Nagasui Akik darah alias Nagasui sebagai media terapi pengobatan.

Salah satu khasiat Akik darah alias Nagasui lavender, terutama bagi mereka yang percaya diantaranya :

    Untuk membangkaitkan aura positif dalam tubuh
    Memperlancar peredaran darah
    Keharmonisan dan ketenangan
    Menjernihkan pikiran
    Meredam amarah, kesabaran dan ketentraman

Namun terlepas dari kepercayaan sebagian orang terhadap khasiat Akik darah alias Nagasui Akik darah alias Nagasui, Belakangan ini mengenakan Akik darah alias Nagasui cincin Akik darah alias Nagasui telah menjadi tren di berbagai kalangan, mulai dari orang tua sampai anak muda.

Inilah Cara Masyarakat Menjaga Alam dalam Penambangan Akik darah alias Nagasui Mulia di Lengkiti, OKU

Wilayah kecamatan Lengkiti di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan terkenal dengan Akik darah alias Nagasui mulia alamnya yang disebut Blue Sky.  Masyarakat lokal mengenal pula dengan nama “Akik darah alias Nagasui Spiritus” lantaran warnanya biru seperti spiritus, yang biasa digunakan untuk lampu api.

Menariknya untuk menghindari dampak kerusakan lingkungan yang besar, meski penambangan Akik darah alias Nagasui alam tersebut dilakukan bukan hanya oleh masyarakat setempat, masyarakat menolak untuk menjual lahan kepada para pengusaha. Selain itu dalam menambang dilarang menggunakan alat berat.

“Kami hanya menyewakan lahan kepada para pengusaha dengan batas waktu sewa selama enam bulan. Selain itu dilarang menggunakan alat berat dalam menggali. Lubang-lubang bekas galian yang dilakukan menggunakan cangkul, linggis, maupun skop, harus ditutup kembali jika selesai ditambang,” jelas Hendra A. Setyawan, ketua Asosiasi Gemslover Indonesia (AGI), ketika dihubungi oleh Mongabay Indonesia.

Langkah ini, kata Hendra yang juga Ketua Jejak Indonesia—sebuah lembaga peduli lingkungan hidup di OKU—sebagai upaya menjaga lingkungan di Kecamatan Lengkiti yang merupakan hutan, perkebunan kopi dan karet. Artinya, lokasi penambangan tersebut berada di tengah perkebunan atau di dalam hutan yang merupakan milik masyarakat.

Tanah yang disewakan ukurannya tidak lebih dari satu kavling (10 kali 15 meter) persegi. Nilai sewanya Rp10 juta untuk enam bulan. “Meskipun sebagian tanah belum di tambang, jika sudah masuk enam bulan, tanah dikuasai kembali oleh pemiliknya. Jika si pengusaha tidak menimbun lobang bekas galian, akan dituntut agar menimbunnya. Jika pengusaha pergi saja, ya susah dia kalau mau sewa (tanah) lagi di sana.”

Dengan pola ini, jelas Hendra, kehidupan ekonomi masyarakat dan lingkungan di sana terjaga baik. Masyarakat juga memperoleh manfaat selain hasil kebun, yaitu menyewakan tanah juga memburu Akik darah alias Nagasui. Lingkungan pun terus terjaga.


Bongkahan Akik darah alias Nagasui Blue Sky sebelum diolah. Foto Taufik Wijaya

Bongkahan Akik darah alias Nagasui Blue Sky sebelum diolah. Foto Taufik Wijaya



Diburu Penggemar Akik darah alias Nagasui Dunia

Akik darah alias Nagasui Blue Sky kali pertama ditemukan seorang perngrajin Akik darah alias Nagasui cincin Wak Jai pada tahun 1975 di Desa Simpang Empat, Kecamatan Lengkiti. Tepatnya di tepi Sungai Lengkiti. Wak Jai mengelola Akik darah alias Nagasui ini sebagai Akik darah alias Nagasui hiasan cincin. Lantaran diolah secara tradisional, produksi Akik darah alias Nagasui ini terbatas, sehingga penyebarannya berjalan lamban. Dalam satu bulan, Akik darah alias Nagasui cincin yang diolah berkisar 4-5 buah.

Akik darah alias Nagasui ini kemudian memiliki penggemarnya. Mengimbangi Akik darah alias Nagasui mulia lainnya yang sering digunakan sebagai Akik darah alias Nagasui cincin yang ditemukan di OKU, seperti Akik darah alias Nagasui Sunkis, Akik darah alias Nagasui Darah, Anggur, Teratai, dan Pancawarna. Sehingga tidak hanya Wak Jai yang mencari Blue Sky, termasuk para pengrajin Akik darah alias Nagasui lainnya.

Seiring waktu, Akik darah alias Nagasui yang masuk kelas Chalcedony ini mendapatkan penggemarnya dari berbagai lapisan masyarakat di Indonesia maupun international. Misalnya dari penggemar Akik darah alias Nagasui dari Taiwan, Jepang dan Tiongkok.

Meskipun tidak masuk dalam 10 besar Akik darah alias Nagasui mulia yang terkenal di dunia, tapi skala mosh Blue Sky mencapai angka 7, melebihi Akik darah alias Nagasui Kalimaya dan Kecubung. Skala mosh merupakan ukuran kekerasannya yang menentukan pengkristalan sebuah Akik darah alias Nagasui mulia. Adapun Akik darah alias Nagasui mulia yang paling terkenal di dunia yakni Berlian, Saphire, Ruby, Zamrud, Topaz, Kecubung, dan Kalimaya.

“Belum begitu terkenal di dunia karena baru ditemukan,” kata Hendra.

Meskipun begitu, pasaran Blue Sky di dunia kian meningkat harganya. Dalam sebuah pelelangan sebuah Akik darah alias Nagasui Blue Sky dengan ukuran 30 mm x 20 mm x 15 mm dihargai 220 juta rupiah.

Tapi tidak semua Akik darah alias Nagasui yang ditambang masyarakat dalam kualitas Blue Sky. Banyak Akik darah alias Nagasui yang ditemukan kualitasnya lebih rendah, sehingga dikenal sebagai biru tinta, biru blau dan lavender.

“Tidak setiap penggalian mendapatkan Blue Sky dalam kualitas terbaik. Kualitas terbaik misalnya berwarna seperti langit, dan tidak ada garis di dalamnya. Benar-benar biru bening,” kata Hendra. “Meskipun begitu setiap Akik darah alias Nagasui biru yang ditemukan tetap memiliki harga. Harga terendah dengan ukuran standard untuk cincin berkisar 150 ribu rupiah per buah.”

Mengapa Akik darah alias Nagasui Blue Sky saat ini sangat digemari? Ternyata selain memiliki skala mosh mencapai 7 yang dapat disejajarkan sebagai Akik darah alias Nagasui mulia lainnya, juga secara metafisik dipercaya Blue Sky juga memberikan pengaruh yang positif bagi manusia.

“Pengaruhnya menumbuhkan kebijaksanaan, mengembangkan intuisi, memperkuat mata dan telinga, memperkuat daya ingat, serta meningkatan kepekaan supranatural,” kata Hendra.


Dalam memburu Blue Sky menggali hingga empat meter. Kearifannya, setelah tidak ditambang lubang ini ditutup kembali. Foto Taufik Wijaya

Dalam memburu Blue Sky menggali hingga empat meter. Kearifannya, setelah tidak ditambang lubang ini ditutup kembali. Foto Taufik Wijaya





Menjaga Lengkiti

Kecamatan Lengkiti merupakan wilayah terluas di Kabupaten OKU, luasnya mencapai 481 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 32 ribu. Mayoritas bersuku Daya, dan sebagian Ogan, Komering, Lampung dan Jawa. Saat ini sebagian besar masyarakat berkebun karet dan kopi. Dulunya, daerah ini terkenal sebagai sentra getah damar, kopi, rotan, serta buahan hutan seperti duku, durian, rambutan, dan manggis.

Selain itu Kecamatan Lengkiti juga masuk dalam kawasan rawan bencana yang perlu dilindungi baik karena becana tanah longsor maupun gempa bumi. Lengkiti masuk kawasan perlindungan dari gempa bumi, karena daerah ini masuk wilayah Bukitbarisan yang sering terjadi gempa vulkanik. Selain Lengkiti ancaman gempa bumi di Kecamatan Ulu Ogan, Pengandonan, Buay Rayap, dan Muara Jaya. Selain itu sebagian Kecamatan Lengkiti merupakan bagian dari Kawasan Suaka Alam dan Marga Satwa.

“Suku asli di Lengkiti yakni suku Daya sudah berabad-abad mengelola hutan di sana, jangan sampai rencana penunjukan atau penetapan kawasan tersebut membuat akses mereka menjadi tertutup, sehingga menimbulkan konflik, dan merusak lingkungan hidup,” tutur Hendra mengakhiri penjelasan.

Mengenal Batu Akik darah alias Nagasui Merah Delima

Pernah mendengar nama batu delima atau merah delima? Meski warnanya ada yang ungu dan kecokelatan, umumnya batu Akik darah alias Nagasui ini berwarna merah. Sehingga nama merah delima pun melekat padanya.

Sama seperti batu Akik darah alias Nagasui lainnya, batu merah delima merupakan sejenis mineral silikat. Nama lainnya adalah rubi dan termasuk salah satu jenis dari bebatuan mulia.

Warna yang terdapat dalam batu umumnya bervariasi, mulai dari merah muda hingga merah darah yang disebabkan oleh adanya kandungan kromium. Nama merah delima sendiri diambil dari nama buah delima yang biji-bijinya berwarna merah bening berkilau.

Jenis batu ini termasuk salah satu dari empat batu berharga yang sejajar dengan batu safir, zamrud dan intan. Tingkat kekerasannya mencapai 9.0 skala Mohs, berada setingkat di bawah intan yang memiliki tingkat kekerasan 10.0 Mohs.

Batu ini juga memiliki struktur kristal dan bisa memberikan efek prisma jika terpapar cahaya matahari. Inilah yang membuat rubi atau batu Akik darah alias Nagasui lainnya tampak berkilau jika terpapar cahaya dan membuatnya tampak mewah.

Warna merah yang terdapat dalam batu ini menjadi penentu dari harga jualnya. Semakin berkilau warnanya maka semakin mahal pula harganya. Selain itu, kejernihan batu juga menjadi penanda tingginya harga rubi di pasaran.

Batu Ruby banyak ditemukan di Burma, India dan afrika. Sedangkan diIndonesia tidak ada ditemukan batu merah delima atau ruby. Batu rubi asli sangat jarang, yang banyak beredar adalah rubi sintetis yang dibuat pabrik.[]

Ini Dia Jenis Batu Akik darah atau Nagasui yang Banyak Terdapat di Aceh



ACEH memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan tersebar hampir seluruh wilayah. Salah satu kekayaan alam tersebut adalah batu Akik darah atau Nagasui atau batu mulia yang kini sedang populer di Nusantara.

"Banyak jenis batu Akik darah atau Nagasui yang bisa kita dapatkan di sungai dan gunung-gunung Aceh," ujar Femi Malisa, salah satu kolektor batu Akik darah atau Nagasui kepada ATJEHPOST.co, Rabu malam, 15 Oktober 2014.

Dia merincikan beberapa jenis batu Akik darah atau Nagasui yang mudah ditemui di Aceh seperti batu Sulaiman. Menurutnya batu jenis ini tersebar hampir di seluruh wilayah Aceh.

"Na cit Batee Teratai di Glee Uleu, Blang Bintang, ngon di Ampe Awee (ada juga Batu Teratai di Glee Uleu, Blang Bintang, dan di Ampe Awee)," kata warga Peukan Bada, Aceh Besar tersebut.

Selain itu, di lokasi tersebut juga terdapat batu Akik darah atau Nagasui jenis Kecubung Terong dan batu Meteor. "Batee Kecubung Terong nyan na cit di Glee Uleu ngon Ampe Awee (Batu Kecubung Terong itu ada juga di Glee Uleu dan Ampe Awe). Batu ini mirip jenis kecubung tapi di dalamnya biasanya terdapat warna putih seperti kaca duralex," ujar pria tersebut.

Di Indrapuri, katanya, juga terdapat batu Akik darah atau Nagasui jenis Sulaiman, Cempaka Madu, Kecubung Wulung dan batu Kecubung Susu. Sementara di Samahani, Aceh Besar, juga terdapat batu jenis giok. "Namanya Giok Sabun, karena warnanya persis seperti sabun cuci pakaian atau sabun telex," katanya.

"Tapi paleng geuthee jinoe batee Giok jenis Indocrase asli Nagan Raya (tapi sekarang lagi populer batu Giok jenis Indocrase asli Nagan Raya). Sejak Indocrase itu populer, batu Mahkota Sulaiman pun jadi kalah trend," ujarnya.

Ia juga menyebutkan beberapa jenis batu lainnya yang terdapat di Aceh seperti batu Embun, Kecubung Ulung, Totok Sayur, Giok Susu, Safir, Guliga, dan Batee Kayee yang biasanya terdapat dalam kayu kering dan sudah tua.

"Nyoe batee kayee nyan, karap mandum daerah na. Tapi tergantung rezeki ngon han untuk meurumpok. Nyoe Giok Susu, Totok Sayur, ngon Indocrase na cit di Takengon. Sementara batu Safir dan Guliga sering dijumpai di Gampong Jawa," katanya.[

Ini Penampakan Batu Akik darah atau Nagasui yang Diperebutkan Warga di Cilandak

Sudah hampir seminggu puluhan orang mencari batu Akik darah atau Nagasui di sebuah tanah kosong yang berada di Jl Bango, Cilandak, Jakarta Selatan. Sebagian dari orang-orang itu berhasil mendapatkan batu yang diyakini laku dijual dengan harga tinggi.

Jika dilihat sekilas, batu-batu yang diperebutkan orang itu sama saja dengan batu kali biasa. Namun, ketika bongkahan batu dibelah, perbedaan mulai nampak.

Bagian dalam batu itu memancarkan warna yang berbeda-beda. Ada yang berwarna merah darah, putih dan cokelat. Bahkan ada salah satu batu yang terlihat bentuk pola garis di bagian dalamnya.

Menurut para 'penambang' dadakan yang berada di tanah kosong itu, batu yang mereka temukan adalah bahan mentah untuk membuat Akik darah atau Nagasui. Masih dibutuhkan proses panjang hingga akhirnya batu-batu itu bisa berwujud Akik darah atau Nagasui dan dipakai sebagai perhiasan.

"Ini masih harus nunggu lama, masih banyak prosesnya biar jadi Akik darah atau Nagasui. Ini kan baru bakal," ujar Edison, salah seorang warga yang ikut mencari batu saat ditemui di Jl Bango, Rabu (30/4/2014).

Meski belum berwujud Akik darah atau Nagasui, batu-batu yang ditemukan warga sudah laku dijual. Harga berkisar antara puluhan hingga ratusan ribu rupiah tiap bongkahnya. Harga tentu bergantung pada kualitas batu Akik darah atau Nagasui yang akan dihasilkan nantinya.

"Kemarin ada yang jual, satu kantong dihargai Rp 1 juta," kata Edison

Edison mengaku punya target khusus dalam pencariannya kali ini. Di tanah kosong itu dia menargetkan bisa menemukan batu Akik darah atau Nagasui yang bisa tembus cahaya. Namun, untuk menemukan batu tembus cahaya itu memang tak akan mudah.

"Ada yang bisa tembus cahaya, itu yang saya cari. Akik darah atau Nagasuinya ada di bagian dalam batu," jelasnya.

Akibat kabar batu Akik darah atau Nagasui itu, banyak orang yang berdatangan. Mereka memarkir motornya di pinggir jalan sehingga memicu kemacetan. Sedang lahan kosong yang didatangi warga tersebut merupakan lahan yang telah dibeli pemerintah untuk proyek pembuatan jalan tol Cinere-Jagorawi-Depok Seksi II.

Sujatmiko Gigih Asah Pamor Akik darah atau Nagasui Mulia

 Akik darah atau Nagasui, kini menjadi sebuah lambang prestise baru bagi masyarakat Indonesia. Kepopuleran Akik darah atau Nagasui, entah mengapa, kian meroket. Tapi, jangan pernah lupa bahwa Akik darah atau Nagasui mulia Indonesia sebelumnya pernah benar-benar menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Ahli geologi sekaligus ahli Akik darah atau Nagasui mulia, Ir Sujatmiko, segelintir orang yang meyakini betapa Akik darah atau Nagasui bisa menjadi investasi yang sangat bagus, sebelum orang-orang menyadari.

Awalnya, pria lulusan Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) 1967 ini hanya iseng mengumpulkan Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasui saat bekerja sebagai penambang. Namun, saat ini ia memiliki Pusat Promosi Akik darah atau Nagasuimulia Indonesia Gem-AFIA di Jalan Pajajaran, Bandung.

Miko sebelumnya tak tahu apa yang akan ia lakukan dengan segunung Akik darah atau Nagasui yang ia ambil dari berbagai daerah, karena kesibukannya sebagai geolog. Ceritanya berbeda sekarang. Sejak terjun menggeluti bisnis Akik darah atau Nagasui, Miko sangat fasih bicara mengenai jenis dan potensi ekonomi Akik darah atau Nagasui mulia.

Kini, rumahnya dipenuhi Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasuian dalam jenis dan ukuran berbeda. Dibantu sang istri, Ai Mulyati, Keduanya bersama-sama bekerja di galeri Gem-Afia dengan ribuan Akik darah atau Nagasui yang sangat berharga.

Akik darah atau Nagasui pertama yang ditemukan Miko adalah Akik darah atau Nagasui Krisokola (Chrysocolla). Akik darah atau Nagasui tersebut ia temukan di tebing barat sungai Cipancong, Kampung Cigajah, Kecamatan Caringin, Garut, Jawa Barat sekitar tahun 1989. Akik darah atau Nagasui itu terletak sekitar 30 meter di bawah permukan tanah.

Akik darah atau Nagasui Krisokola berasosiasi dengan fosil kayu yang terjebak dalam satuan gunung api yang berumur kurang lebih 25 juta tahun lalu. Awalnya, Miko ditawari seorang pengumpul kayu untuk membeli beberapa jenis Akik darah atau Nagasui Garut yang ketika itu harganya masih Rp300 perkilo.

Ia sempat menolak, karena tidak tahu mengolahnya. Tapi, ketika mendengar bahwa 50-an truk bahan Akik darah atau Nagasui mulia dari Garut akan dibeli pengusaha asal Tangerang untuk diekspor mentah ke Taiwan, Miko merasa tak rela. Ia lalu memesan tiga truk Akik darah atau Nagasui mulia. Ia lalu membaca buku-buku Akik darah atau Nagasui mulia dan banyak belajar dari orang-orang yang lebih dulu memberdayakan Akik darah atau Nagasui mulia.


Foto:MI

Akik darah atau Nagasui dengan berat empat kwintal tersebut kini dipajang di depan pintu masuk galerinya. Akik darah atau Nagasui itu kemudian diolah dan dijadikan seperti tempat duduk yang ia sebut sebagai 'Akik darah atau Nagasui Keramat'. Disebut Akik darah atau Nagasui Keramat karena sejumlah tokoh penting seperti mantan presiden B.J Habibie dan istrinya, Ainun Habibie, Ms. Hidayat (mantan Menteri Perindustrian), Rini Soewandi, hingga pasangan artis Anang dan Ashanty telah duduk di Akik darah atau Nagasui tersebut saat berkunjung ke galerinya.

Akik darah atau Nagasui tersebut merupakan Akik darah atau Nagasui yang paling berharga bagi Miko dan Ai karena merupakan Akik darah atau Nagasui yang pertama kali ditemukan hingga akhirnya membawa Miko terseret dalam kecintannya terhadap Akik darah atau Nagasui. Sempat ditawar untuk dibeli dengan harga mencapai miliaran rupiah, Miko menolaknya. Ia memilih untuk menjadikan Akik darah atau Nagasui tersebut pajangan di galerinya karena memiliki nilai sejarah yang tinggi baginya.

Untuk menampung banyak Akik darah atau Nagasui sekaligus mengonservasi Akik darah atau Nagasui mulia yang banyak diekspor ke luar negeri, pada 1994 Miko sampai membeli lahan bertingkat seluas 6.000 meter persegi di Jalan Pasir Luhur nomor 20 Desa Padasuka, kecamatan Cimenyan, Bandung.

Lahan tersebut ia jadikan tempat untuk mengonservasi lebih dari seribu ton Akik darah atau Nagasui mulia dari seluruh pelosok tanah air. Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasui mulia yang masih berbentuk bongkahan itu dipisahkan menurut daerah asalnya seperti Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, Lebak Pandeglang, Purbalingga, Pacitan, Ponorogo, Solok Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Di antara Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasui mulia itu, banyak di antaranya yang berupa artefak Akik darah atau Nagasui prasejarah. Tempat konservasi Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasui itu dilengkapi dengan bengkel pembuatan mesin dan workshop pelatihan Akik darah atau Nagasui mulia. Hingga kini, Miko sering menyelenggarakan pelatihan kerajinan Akik darah atau Nagasui mulia yang mencakup 5 sampai 30 peserta dari berbagai daerah di tanah air.

Pada 1995, Miko mendirikan perusahaan yang diberi nama CV Gem- Afia dengan jumlah karyawan sekitar 30-an yang bertempat di kediamannya. Kata-kata “Gem-Afia” tersebut diambil dari nama Gem (Akik darah atau Nagasui mulia), dan Afia yang merupakan gabungan dari huruf depan nama-nama anggota keluarganya yaitu sang istri Ai, putri pertamanya Feni, dan kedua putranya Iman dan Ari.

Di masa kejayaan Akik darah atau Nagasui mulia, 24 jenis Akik darah atau Nagasui Indonesia milik Miko bahkan sempat diabadikan dalam bentuk perangko Indonesia seri khusus Akik darah atau Nagasui mulia yang dicetak sejumlah satu juta kopi dan disebar di seluruh dunia.

"Yang sudah masuk perangko koleksi kami sudah ada 24, masuk perangko Indonesia tahun 1997-2001. Dalam satu tahun dicetak empat sampai lima Akik darah atau Nagasui, itu ada 24 jenis Akik darah atau Nagasuian Indonesia, 23 dari kami, satu jenis dari ibu Tri Sutrisno waktu beliau masih sebagai ibu wakil presiden. Waktu itu, filateli begitu lihat Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasuian kami ini, langsung putuskan bikin program lima tahun, perangko bergambar Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasuian kami akan terbit setiap tahun. Bayangkan saja waktu itu berapa banyak orang masih kirim kartu lebaran atau surat pakai pos dan pakai perangko itu," jelas Miko.

Sejak itu, Miko merasa sangat senang bahwa Akik darah atau Nagasui mulia Indonesia mulai diperhatikan. Berkat konsistensi dan kegigihan Sujatmiko, pada 2004 popularitas Akik darah atau Nagasui mulia Indonesia kian meningkat.

Miko pun bercerita bahwa Rini Soewandi yang kala itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) Kabinet Gotong Royong di masa pemerintahan Megawati adalah salah satu orang yang berpengaruh dalam hidupnya.

Rini sempat meresmikan Pusat Promosi Akik darah atau Nagasui Mulia Indonesia dan taman Akik darah atau Nagasui mulia yang dikelola Miko. Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasui di Gem-Afia yang tadinya berlokasi di kediamannya, akhirnya memiliki 'rumah'nya sendiri.

"Ini (Galeri Pusat Promosi Akik darah atau Nagasuimulia) sebenarnya dikontrak 11 tahun yang lalu sehubungan dengan inisiatif dari Menperindag waktu itu, Ibu Rini Soewandi. Saat itu, Akik darah atau Nagasui mulia dinilai sebagai potensi yang sangat strategis untuk menciptakan peluang kerja lebih banyak untuk masyarakat, maka dibangunlah galeri ini," ujar Miko.

"Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasui di sini," lanjut Miko, "Isinya hampir 90% adalah Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasui dari seluruh Indonesia, ada dari Lampung, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, juga dari Sulawesi, ada semua," ujarnya.

Memang, jika orang awam yang tak mengerti Akik darah atau Nagasui, tentu akan menanyakan sejumlah Akik darah atau Nagasui impor seperti sapphire, zamrud, ataupun ruby jika datang ke galeri milik Miko. Padahal, di brosur galeri pun sudah dituliskan bahwa galeri tersebut berfokus pada Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasuian lokal.

Jenisnya macam-macam seperti Agates (Akik darah atau Nagasui), Amethyst (kecubung), Carnelian (Akik darah atau Nagasui darah), Chalcedony (kalsedon), Chrysocolla (krisokola/pirus Garut/bacan), Chrysoprase (krisopras), Citrine, Copper Gems, Jade (giok), Jasper, Obsidian dan Opal (Kalimaya).

Ada lagi beberapa seperti Tektite, Petrified Wood (fosil kayu memAkik darah atau Nagasui), Quartz Crystal (kuarsa kristal), Smoky Quartz (kinyang asap). Semuanya telah diolah menjadi berbagai bentuk, seperti perhiasan aksesoris (cincin, anting, kalung, gelang), tropi, souvenir, bingkai foto, plakat, bonsai, patung-patung, kursi, meja, pajangan kecil, dan sebagainya.



Miko mengatakan, pada awalnya ia dan Rini menargetkan galeri tersebut dijadikan museum tertutup khusus berbagai Akik darah atau Nagasui dari seluruh daerah di Indonesia. Miko ingin membangun sebuah museum rumahan yang bisa dikunjungi orang dengan membayar karcis masuk untuk mensosialisasikan kekayaan Indonesia.

"Waktu kami mendirikan galeri ini dan terjun di dunia ini (Akik darah atau Nagasui mulia), pada saat itu banyak sekali ekspor bahan mentah yang tanpa nilai tambah masuk kontainer, fosil-fosil kayu yang sekian meter dengan diameter yang sampai dua meteran itu masuk ke Cina, Korea, Taiwan, kadang-kadang ke Amerika, sayang sekali. Dari situlah kami sangat konsen sekali dengan hal ini," jelas Miko.

Tentu Miko menyayangkan bagaimana Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasuian lokal dalam kondisi mentah justru diekspor ke luar negeri. Padahal, masyarakat Indonesia seharusnya bisa mengolah Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasui tersebut dengan berbagai cara agar mendapatkan nilai tambah.

Atas permintaan dari Sujatmiko, Rini Soewandi bahkan menerbitkan Keputusan Menteri Nomor 385/MPP/Kep/6/2004 yang isinya mengenai larangan ekspor bahan-bahan mentah Akik darah atau Nagasui mulia, khususnya fosil kayu. Keputusan tersebut bahkan diumumkan langsung oleh Presiden Megawati saat mengunjungi Rangkasbitung.

"Tapi, sudah sejak Ibu Rini turun dari Menperindag, tidak ada perkembangan yang signifikan. Peraturan larangan ekspor barang mentah itu tidak disosialisasikan, apalagi empat bulan kemudian Presiden Megawati dan para Menterinya lengser.

Setelah itu malah semakin banyak ekspor mentah di mana-mana. Yang paling celaka, Singapura pernah mengimpor dari Indonesia, fosil kayu dari Banten, dipakai untuk reklamasi pantai. Harganya enggak sampai Rp100 ribu perkilo, bayangkan saja, itu sangat mengecewakan," tutur Miko.



Bagaimana tidak sedih, ketika bekerjasama dengan Rini di era 2004, Miko bahkan dikirim ke luar negeri untuk melakukan studi banding Akik darah atau Nagasui mulia, salah satunya ke Taiwan. Miko juga melihat mesin ultrasonik yang dipakai di sana untuk mengolah Akik darah atau Nagasui, yang tidak bisa dibikin di Indonesia.

"Dulu saya dan teman-teman adalah aset, kita pergi ke mana-mana punya misi, tapi beberapa tahun belakangan, tidak ada lagi misi," terangnya.

Setelah itu, tidak ada lagi perhatian-perhatian pemerintah terhadap Akik darah atau Nagasui mulia Indonesia. Miko mengatakan hanya beberapa kali pernah mendapat panggilan, itupun hanya untuk dimintai makalah. Tak ada lagi program pembuatan perangko Indonesia edisi Akik darah atau Nagasui mulia.

Sejak itu, Miko berusaha untuk melakukan berbagai sosialisasi untuk memberitahu masyarakat tentang tingginya harga Akik darah atau Nagasui mulia jika diproses. Miko berusaha membuat mesin sendiri, dan tetap mencintai Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasuinya.

Meski 10 tahun terakhir Akik darah atau Nagasui mulia kurang mendapat perhatian, Miko terus semangat untuk memperkenalkan Akik darah atau Nagasui mulia Indonesia. Ia kerap menulis di media cetak maupun materi presentasi untuk mempromosikan Akik darah atau Nagasui mulia.

Beberapa tulisannya yang terkenal adalah "Nasib Akik darah atau Nagasuipermata Garut, Emas di Negeri Orang, Akik darah atau Nagasui di Negeri Sendiri" yang mampir di halaman utama harian Pikiran Rakyat pada 1991, "Opal from Banten, Indonesia, and its Varieties" dalam Journal of the Deutschen Gemmologischen Gesselschaft (September 2004 sebagai penulis pertama), dan "Chrysocolla Quartz from the Bacan Archipelago, South Halmahera Regency, North Maluku Province, Indonesia" dalam Journal Gemmology (2006, sebagai penulis pertama).

Ia juga tergabung di banyak organisasi pecinta Akik darah atau Nagasui yang hingga kini masih aktif dijalankannya. Ia tergabung dalam Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Sekretaris Jenderal Masyarakat Akik darah atau Nagasui Mulia Indonesia (DPP MBI), Ketua Persatuan Penggemar Suiseki Indonesia (PPSI-Bandung), Ketua Masyarakat Akik darah atau Nagasui Mulia dan Mineral (MBM Jabar), anggota Gemmological Association of Hongkong, Wakil Ketua Umum Bidang ESDM Kadin Jabar, Gubernur Rotary International Distrik Indonesia (2006-2007), dan masih banyak lagi.



Rupanya, semangat Sujatmiko berbelas-belas tahun tak mengecewakan hatinya. Kini, Akik darah atau Nagasui mulia itu 'booming' lagi. Bukan karena bantuan pemerintah, tapi karena gagasan anak negeri.

"Sekarang Akik darah atau Nagasui booming lagi, satu tahun terakhir ini, luar biasa. Seseorang bernama Suwandi Gazali membuat majalah 'Indonesian Gemstone' yang membahas tentang Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasuian Indonesia. Semuanya tokoh-tokoh penting dengan Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasuian dibahas di majalah tersebut. Saya sampai memberinya penghargaan. Ini adalah revolusi Akik darah atau Nagasui mulia. Semua orang terperangah dengan adanya majalah itu. Semua instansi pemerintahan belum mikirin ini, Suwandi sudah bikin. Sejak itu, yang tadinya galeri saya ini sepi-sepi aja, sekarang banyak mobil yang datang, ramai setiap hari, ini sangat menyenangkan."

"Ada orang yang sama datang setiap hari, ada juga sekumpulan pecinta Akik darah atau Nagasui yang rajin datang untuk saling bertukar informasi dengan rekan-rekannya, bahkan pejabat, perwira dan bule datang ke sini sampai ramai sekali. Bahkan filateli kemarin nelfon lagi untuk kembali menawarkan kerjasama dengan kami," ujar Miko.

Dari raut wajahnya yang tak tampak lelah mengurusi Akik darah atau Nagasui-Akik darah atau Nagasui, juga cinta dan dukungan sang istri kepadanya, Miko rupanya menyimpan berjuta harapan. Salah satunya, menjadikan Akik darah atau Nagasui Indonesia tuan rumah di negeri sendiri.

"Saya benar-benar berharap, dengan booming-nya kembali Akik darah atau Nagasui mulia Indonesia ini, masyarakat bisa menjadikan Akik darah atau Nagasui asal negeri kita ini tuan rumah di negara kita sendiri. Banyak kok Akik darah atau Nagasui mulia kita bagus-bagus, bahkan lebih bagus dan lebih bernilai dibanding Akik darah atau Nagasui impor. Saya harap, di masa kepemimpinan Presiden Jokowi ini, Akik darah atau Nagasui mulia bisa lebih diperhatikan lagi dan kembali mendapatkan dukungan seperti 10 tahun yang lalu," tandasnya.

Ini Khasiat dari Jenis-Jenis Akik darah atau Nagasui Permata



 Akik darah atau Nagasui Akik darah atau Nagasui agate dapat membantu untuk hal-hal yang berhubungan dengan kepribadian secara fisik dan emosional. Legenda mengatakan bahwa pemakai Akik darah atau Nagasui akan dilindungi dari bahaya dan memberkahi pemakainya dengan keberanian. Akik darah atau Nagasui dipercayai dapat menyembuhkan penyakit Insomnia (kesulitan untuk tidur yang parah), memberikan mimpi indah dan memberi kontribusi bagi keseimbangan tubuh. Jenis-jenis Akik darah atau Nagasui dengan kemampuannya :

Akik darah atau Nagasui Lumut : dapat meningkatkan hubungan dengan alam sekitar. Lumut Hijau membantu menghilangkan racun dalam darah dan menyeimbangkan energi emosional. Lumut Merah membantu membersihkan darah serta menambah stamina fisik.
Akik darah atau Nagasui pohon : menolong didalam melakukan introspeksi diri dengan lebih jelas, melihat dunia melalui sudut pandang yang lebih luas dan menurunkan demam serta kadar racun

Akik darah atau Nagasui Garis/Pita : membantu dalam menarik kekuatan, mengatasi rasa tidak mempunyai cukup kekuatan atau keberanian

Akik darah atau Nagasui Renda/Jalinan : mengatasi keputus-asaan dan depresi, menimbulkan kegembiraan serta relaksasi dari tegangan otot serta kejang. Akik darah atau Nagasui renda biru membantu menyeimbangkan cairan tubuh dan memberi ketenangan emosi.

Akik darah atau Nagasui menyerupai bulu burung : menguatkan pembuluh darah dan mengatasi rasa takut tanpa sebab yang jelas. Berguna untuk mengurangi rasa takut dalam berburu atau menemukan arah

Akik darah atau Nagasui bintik-bintik : perlindungan ekstra terhadap pelawat/pengembara, salah satu Akik darah atau Nagasui para petualang

Akik darah atau Nagasui Mata : melindungi dari kerusakan pada tubuh dan menghilangkan pikiran negatif

Akik darah atau Nagasui Dendrite : menyeimbangkan kadar gula darah. Merupakan Akik darah atau Nagasui para petualang untuk memberikan keamanan dan kekuatan

Akik darah atau Nagasui India : memberikan kekuatan jasmani, mengatasi perasaan tidak aman/tidak sejahtera dan menghilangkan kelemahan fisik serta emosional

Akik darah atau Nagasui Botswana : mengatasi ketidakpastian dari arah dan tujuan pribadi

Alexandrite : dapat menolong orang untuk memusatkan pikiran pada diri sendiri, meningkatkan rasa percaya diri dan memperbesar kemampuan untuk merasakan kebahagiaan. Di Rusia, Alexandrite dipercaya sebagai pembawa pertanda baik. Alexandrite juga dapat menstimulasi kekuatan sexual serta mengatasi rasa tidak cukup ada cinta didalam hidup seseorang.

Amethyst
Digunakan untuk meningkatkan kekuatan bathin/spiritual serta kewaspadaan intuitif seseorang. Juga digunakan untuk meredakan sakit kepala. Legenda mengatakan, menggunakan Amethyst atau minum dari cawan yang terbuat darinya, akan mencegah terjadinya keracunan.

Aquamarine
Aquamarine sering digunakan untuk suatu harapan baik didalam menjalani percintaan dan berbelas kasih. Dikatakan dapat menolong meredakan depresi dan kesedihan. Selain itu juga dipercaya dapat membangkitkan kembali rasa cinta pada pasangan yang telah lama menikah dan membantu mendapatkan teman-teman baru. Menurut legenda, memakai Aquamarine sebagai anting/giwang akan membawa cinta dan pengaruh baiknya. Kegunaan lainnya yaitu membantu mata/pengelihatan, mengurangi retensi cairan tubuh serta memberi keamanan dalam perjalanan melalui lautan.

Bloodstone
Kegunaan utamanya adalah menstimulasi aliran energi untuk semua penyembuhan, memerangi trauma phisik, menghilangkan pembatasan-pembatasan emosi dan menstimulasi peredaran darah. Bloodstone dipercayai dapat menghentikan perdarahan hanya dengan sentuhan belaka. Selain fungsinya untuk pengobatan tradisional, selama ini Bloodstone digunakan juga untuk menambah wawasan pandang seseorang terhadap dunia. Di abad pertengahan, Bloodstone dipercayai mempunyai kekuatan khusus karena bercak/spot merah di Akik darah atau Nagasui ini dianggap sebagai darah dari Yesus Kristus (Jesus Christ).

Carnelian
Carnelian digunakan untuk menjernihkan pikiran (tidak mampu untuk melihat kenyataan). Dapat menyeimbangkan proses berpikir dan kreatifitas serta meningkatkan level/tingkat energi. Sekitar tahun 1700 an, Carnelian dikatakan dapat memberikan kekuatan dan perlindungan, membawa keberuntungan serta kenyamanan. Di tahun 1800 an, Carnelian dianggap mampu menolong orang yang memerlukan keberanian untuk berbicara.

Chrysoprase
Chrysoprase sering digunakan untuk perlindungan spiritual dan mengatasi kelelahan jiwa/emosi. Sering disebut sebagai Akik darah atau Nagasui Kemenangan (“Victory Stone”). Pada tahun 1800 an, Chrysoprase dikatakan dapat membantu pencuri untuk menjadi hilang dari pandangan (invisible). Khasiat lainnya yaitu memperkuat jantung dan mata, membantu konsentrasi dalam bekerja, mencegah mimpi buruk, mengusir iblis dan menghilangkan keruwetan pikiran. Akik darah atau Nagasui ini baik dipakai oleh orang yang banyak bekerja dengan menggunakan otak (pengarang, pencipta lagu).

Citrine
Citrine dikatakan dapat membantu orang untuk berhubungan dengan arwah/Spirit, Membantu asimilasi dari makanan, membantu orang yang tidak cakap dalam berkomunikasi secara terbuka serta mengembangkan ketenangan mental.

Diamond
Diamond dapat meningkatkan kualitas diri dan kemampuan untuk melihat sesuatu dengan lebih jelas baik positif dan negatif, langsung dan jujur. Juga membantu mengatasi rasa ketidak amanan secara material. Semakin baik kwalitas Diamond, semakin baik daya bantunya. Merupakan lambang dari keberanian yang tidak terkalahkan. Orang Hindu percaya bahwa Diamond yang kurang baik mutunya atau mengandung bercak, membawa sial hingga ia bahkan dapat mencabut/menghilangkan Batara Indra dari tempatnya yang tertinggi di surga. Di masa kini diamond dengan kualitas paling rendahpun (misalnya warnanya buruk), masih digunakan untuk keperluan industri.

Emerald
Emerald digunakan untuk penyembuhan physik dan emosional yaitu mengatasi penyakit di syaraf dan tidak adanya persepsi maupun kejernihan bathin. Di Persia dan sekitarnya dikatakan bahwa “Siapa yang memiliki pesona ini akan menikmati perlindungan khusus dari Tuhan”. Menurut legenda, Emerald berfungsi menguatkan memori dari pemiliknya, mempercepat daya pikir maupun kreativitas dan menolong untuk memprediksi masa depan.

Garnet
Menyeimbangkan gangguan di kelenjar Thyroid, mengatasi kurangnya toleransi terhadap orang lain, mengurangi kekerasan hati dan perasaan tidak mempunyai cukup popularitas.

Goldstone
Goldstone dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap pelawat/pengembara. Merupakan salah satu Akik darah atau Nagasui para petualang.

Jade
Jade dikatakan dapat membantu seseorang untuk relax dan bijaksana. Disebut sebagai Akik darah atau Nagasui dengan keseimbangan yang sangat baik, menolong seseorang untuk menyelaraskan pikiran dan tindakan serta mengatasi kekurang praktisan cara berpikir. Jade adalah intisari dari cinta, dihargai sebagai Akik darah atau Nagasui yang spesial. Dipercayai bahwa beberapa rahasia kebajikan akan menyerap ke dalam tubuh. Legenda mengatakan bahwa penjelajah Spanyol ke Amerika Tengah menggunakan jimat dari Jadeit untuk mencegah serta menyembuhkan sakit pinggul dan ginjal. Kegunaan lain bagi kesehatan yaitu meningkatkan penyembuhan pada organ-organ vital. Jade Hijau dapat meringankan gangguan pencernaan, membantu fungsi hati dan mengurangi kerusakan pada mata. Jade Merah membantu memerangi penyakit kewanitaan, terutama pada organ kandungan

Jasper
Jasper dapat mengusir arwah jahat dan melindungi terhadap ular maupun gigitan laba-laba. Bagi kesehatan, Jasper membantu proses penyembuhan dari lambung, menyeimbangkan kerja kelenjar endocrine. Di abad ke 4, Jasper dikenal sebagai pembawa hujan yang hebat. Jenis-jenis Jasper dan bantuan yang dapat diberikan :
– Jasper kulit Leopard dikatakan dapat memberikan orang apa yang mereka butuhkan.
– Poppy Jasper membantu memberi kebahagiaan didalam hidup.
– Opalite Jasper dapat membantu untuk tidur nyenyak.
– Jasper Coklat membantu fungsi hormonal wanita dan mengatasi rasa tidak aman.
-Jasper Hijau membantu fungsi usus kecil, mencegah sembelit, mengurangi kejang pada usus serta memerangi luka di lambung, selain itu juga mengurangi Stress/rasa tertekan yang parah maupun meningkatkan perilaku mental secara positif.
– Jasper Merah menyeimbangkan kerja lambung dan pancreas, meningkatkan energi serta memberikan perlindungan terhadap tekanan dari pihak luar

Lapis Lazuli
Lapis membantu seseorang untuk lebih memahami diri sendiri dan meluaskan sudut pandang. Juga membantu ketidakmampuan seseorang untuk memerima kepemimpinan orang lain. Baik untuk menentukan pilihan antara kata hati dan nalar, memberikan kebijaksanaan dan kejujuran. Menurut legenda, Lapis melindungi pemakainya dari kekuatan jahat. Merupakan obat untuk kemurungan jiwa dan demam tertentu serta menguatkan tubuh selama mengalami kesadaran spiritual.

Moonstone
Moonstone dikatakan dapat menyeimbangkan yin/yang, mengatur fungsi kelenjar Pituitary, menjernihkan dan meningkatkan panca indera. Juga membantu orang yang kurang sensitif/tanggap terhadap diri sendiri dan orang lain (mengurangi keegoisan). Di India, moonstone dihargai sebagai Akik darah atau Nagasui suci/keramat. Dipercaya akan membawa masa depan yang baik. Legenda mengatakan bahwa Moonstone adalah hadiah yang sangat berharga untuk kekasih karena akan membangkitkan gairah kelembutan dan biasa disebut sebagai Akik darah atau Nagasui yang menimbulkan cinta kasih.

Onyx
Onyx dan Sardonyx dapat membantu koordinasi tubuh, memberi perlindungan dari pengaruh buruk lingkungan sekitar serta dapat mengendalikan diri. Onyx Hitam digunakan untuk merubah suatu kebiasaan buruk. Onyx Mexico (chalcedony putih dan coklat) menolong agar tidur nyenyak. Sard adalah pelindung terhadap mantera atau ilmu sihir. Juga dapat menajamkan rasa humor dari pemakainya

Demam Akik darah atau Nagasui, Batu Sungai pun dihargai Hingga Ratusan Juta Rupiah

Siapa sangka, bongkahan batu yang teronggok di Sungai Klawing, Kabupaten Purbalingga (Jateng) bisa dijual dengan harga ratusan juta rupiah. Bagi orang awam, hal tersebut sangat tidak masuk akal, namun bagi para penggemar batu Akik darah atau Nagasui, sudah menjadi hal yang wajar saja.

TERKAIT
Pasar Batu, Dongkrak Pemasaran Batu Akik darah atau Nagasui Klawing

Seperti yang terlihat dalam ajang pameran batu Akik darah atau Nagasui di Kelurahan Purwokerto Kulon, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kamis (8/1/2015) kemarin. Ratusan pedagang Akik darah atau Nagasui memamerkan koleksi Akik darah atau Nagasuinya. Harganya pun bervariasi dari puluhan ribu hingga ratusan juta.

Salah seorang pedagang Akik darah atau Nagasui, Nurhayat mengatakan, barang istimewa dagangannya adalah batu yang bergambar Jesus. Ia memasang tarif Rp 35 juta untuk batu berukuran kecil tersebut.

“Sudah banyak yang menawar, tetapi belum saya kasih,” kata pedagang asal Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga ini.

Menurutnya, motif Akik darah atau Nagasui yang paling diminati adalah nogosowi yang mengandung pancaran lima warna dan diyakini merupakan tetesan darah Jesus. Keistimewaan motif nogosowi lainnya, yaitu  batunya tembus pandang.  “Tembus pandang ini maksudnya, jika disinari, akan tembus pandang hingga ke ujung lainnya,” terang Nurhayat.

Bongkahan Batu

Dalam pameran tersebut juga ada yang menjual bongkahan batu. Tidak tanggung-tanggung, untuk bongkahan batu seberat 80 kilogram, dipatok harga Rp 160 juta. Padahal bongkahan batu tersebut diperoleh dari Sungai Klawing di Purbalingga.

Pedagang lainnya, Eko Prasetyo, warga Karangmoncol, Purbalingga mengatakan, batu-batu dengan motif bagus banyak diperoleh di Sungai Klawing di wilayah hulu.  Para pedagang Akik darah atau Nagasui biasanya membeli dari petani yang menemukan batu tersebut. Kemudian,batu tersebut dipotong-potong dengan ketebalan minimal 80 milimeter. Setelah itu, baru dicari motif yang bagus pada potongan batu tersebut.

“Setelah dipotong-potong baru dibawa ke perajin Akik darah atau Nagasui, selanjutnya batu akan digosok sampai motifnya terlihat mengkilat dan baru dibentuk sesuai dengan keinginan kita,” katanya.

Eko sendiri menjual batu Akik darah atau Nagasui dan potongan batu. Menurutnya, potongan batu tersebut banyak diminati pembeli juga. Karena dari satu potong batu, bisa dibuat sekitar 8-10 batu Akik darah atau Nagasui. (Py)



Batu Akik darah atau Nagasui jenis lavender dan spiritus Baturaja jadi rebutan kolektor

Komunitas Batu Akik darah atau Nagasui Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan akan mengikuti pameran diselenggarakan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia "Internasional Trade And Investment" di Jakarta, 14-17 April 2004.

Tujuan pelaksanaan pameran Perdagangan dan Investasi Internasional (Internasional Trade and Investment) 2014 tersebut adalah untuk mempromosikan beragam potensi daerah seperti perdagangan, industri, peluang investasi dan pariwisata. Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) akan memperkenalkan potensi batu Akik darah atau Nagasuinya, kata ketua Komunitas Batu Akik darah atau Nagasui OKU Hendra Setiawan di Baturaja, Minggu.

Ia berharap, dengan mengikuti kegiatan pameran tersebut batu Akik darah atau Nagasui asal daerah OKU semakin dikenal secara nasional bahkan hingga mancanegara.

Dijelaskannya, hasil batu Akik darah atau Nagasui Baturaja ini khususnya yang berkualitas jenis lavender dan spritus tidak ada di dasar Sungai Ogan, tetapi hanya terdapat di Desa Simpang Empat dan Desa Segara Kembang, Kecamatan Lengkiti.

Memang untuk mendapatkan batu Akik darah atau Nagasui berkualitas tersebut para kolektor harus bekerja keras menggali di daratan dengan kedalaman 3-4 meter, katanya. (Baca: Batu Akik darah atau Nagasui Nias berciri khas motif)

Hendra mengatakan, setiap kolektor yang ingin mendapatkan batu Akik darah atau Nagasui jenis spritus dan lavender, maka mesti membeli lahan dulu dengan warga lokal, selanjutnya mengupah penggali.

"Warga lokal sebenarnya juga ada yang menjual berbagai jenis batu, namun kualitasnya kurang bagus, karena biasanya batu dijual tersebut sudah disortir terlebih dahulu dan kalaupun ada harganya tidak sesuai dengan kualitas barang," katanya.

Saat ini di dua desa itu aktivitas penggalian batu Akik darah atau Nagasui sudah mulai banyak, bahkan ibu-ibu pun ada yang ikut-ikutan hobi mencari batu Akik darah atau Nagasui.

Mengenai keberadaan para kolektor batu Akik darah atau Nagasui di Baturaja, ibukota Kabupaten OKU, menurut Hendra, utusan daerah tersebut pernah mewakili Sumatera Selatan mengikuti kontes batu Akik darah atau Nagasui tingkat nasional di Jakarta beberapa waktu lalu dan berhasil menjadi juara pertama. (Baca: Pemkot Ternate gelar Expo batu mulia)

"Batu Akik darah atau Nagasui yang menang kontes adalah jenis biru langit atau yang dikenal batu spritus," kata Ketua Komunitas Batu Akik darah atau Nagasui Baturaja tersebut.

Dikatakannya, pada kontes itu batu Akik darah atau Nagasui jenis spritus asal Baturaja milik kolektor dari Jakarta, Jefri Davidson menjadi juara pertama mengalahkan batu Akik darah atau Nagasui dari kolektor daerah lainnya.

Bahkan kata Hendra, saat dilelang batu spritus itu dibandrol dengan harga antara Rp150 juta-Rp175 juta, namun si kolektornya belum mau menjualnya.

Ia menambahkan, OKU sendiri selama ini banyak memiliki potensi kekayaan alam berupa batu Akik darah atau Nagasui yang kualitasnya jempolan, seperti spritus atau biru langit, lavender, sangkis, Akik darah atau Nagasui darah, sulaiman, teratai, aren, tapak jalak, cempaka, lumut hijau, lumut merah dan giok.

Hanya saja, selama ini baru segelintir orang saja yang memanfaatkan potensi kekayaan alam itu, katanya.

Batu Akik darah atau Nagasui, Uang Jadul & Darah Perawan

 Polisi sudah menangkap dua pembunuh gadis berjilbab di Depok. Motif pelaku, Sarifudin (34) dan Farilham (36), membunuh dan memerkosa korban karena sedang menuntut ilmu hitam.

Sesuai perintah sang guru, keduanya harus membunuh dan memerkosa gadis jika ingin memiliki ilmu kebal dan bisa menghilang. Wakapolresta Depok, AKBP Irwan Anwar mengatakan, jajarannya masih menyelidiki tempat pelaku menimba ilmu hitam.

Kepada penyidik, Sarifudin mengaku sudah mengenal korban sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Setelah SMP, dia jatuh hati kepada korban. Sarifudin mengaku tak ada niat membunuh korban. Tindakan kejinya untuk membantu Farilham yang sedang mempelajari ilmu hitam.

"Ilmu kebal dan bisa menghilang akan terwujud jika alat perantara berupa batu Akik darah atau Nagasui dan uang jaman zaman dulu diberi darah keperwanan korban," kata Irwan.

Sebagai teman dekat, apalagi senasib sebagai tukang ojek, ajakan Farilham untuk membunuh korban pun disanggupi Sarifudin dengan mengajak korban bertemu di Perum Griya Pondok Rajeg pada Minggu 16 Maret 2014.

"Setelah bertemu, kami bertiga boncengan naik motor," terang Sarifudin.

Namun setiba di lokasi, lanjut Sarifudin, korban berontak. "Sehingga kita pukul dan jerat lehernya menggunakan jilbab yang dia pakai,"ungkapnya.

Farilham sempat memerkosa jasad dan mengambil darah keperawanan korban untuk ditempelkan di batu Akik darah atau Nagasui dan uang zaman dulu. Dia percaya, setelah itu akan menjadi sakti.

Mayat korban tergeletak di bawah pohon bambu di Kampung Duren, Kalimulya, Cilodong, baru ditemukan pada Kamis 20 Maret 2014. Saat itu, kondisinya sudah membusuk.

Kapolres Depok, Kombes Pol Achmad Kartiko mengatakan, pelaku berhasil ditangkap setelah Tim Resmob Polres Depok menelusuri Facebook korban.

"Sarifudin merupakan orang yang dekat dengan korban dari pertemanan di Facebook. "Dia (Sarifudin) ditangkap di rumahnya di Sukmajaya. Dari pengakuannya berkembang ke otak pembunuhan Farilham," kata dia seperti dilansir Humas Polda Metro Jaya.

Dari tangan kedua pelaku, polisi menyita sepeda motor Honda Beta B 3988 EBR milik korban, sepeda motor pelaku Honda Supra Fit B 6504 EEB, batu Akik darah atau Nagasui dan uang lama pecahan Rp5 dan Rp1.000.